Friday 19 July 2013
Beberapa orang mungkin memiliki kebiasaan Minum Teh setiap pagi. Kebiasaan tersebut ternyata bukan hanya membawa ketenangan dan kenyamanan secara psikis, namun juga memberikan segudang manfaat. Teh merupakan bahan minuman kaya flavanol sebagai antioksidan kuat. Antioksidan memiliki peran penting bagi tubuh salah satunya mencegah kerusakan DNA oleh radikal bebas. Radikal bebas dapat memicu terjadinya kanker sehingga secara tidak langsung, kandungan antioksidan dalam teh juga dapat mencegah kanker. Antioksidan lain yang terkandung dalam teh adalah Katekin dan teaflavin, keduanya mampu melindungi oksidasi LDL-kolesterol oleh radikal bebas. Teroksidasinya kolesterol tersebut diduga berperan penting dalam proses atherogenesis yaitu proses awal pembentukan plak pada dinding arteri. Terhambatnya pembentukan plak dalam pembuluh darah tentu saja berdampak pada penurunan resiko penyakit kardiovaskular
Masih ada lagi manfaat lain dari Minum Teh yang pasti sangat diminati kaum hawa. Teh, terutama teh hijau dapat membantu menurunkan berat badan. Teh hijau mempunyai potensi sebagai termogenesis sehingga mampu meningkatkan pembakaran kalori dan lemak yang berimplikasi terhadap penurunan berat badan. Selain itu, berdasarkan berbagai penelitian, wanita yang mengkonsumsi teh ternyata memiliki ukuran kerapatan mineral tulang (Bone Mineral Density/BMD) lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak mengkonsumsi teh secara teratur. Hal ini disebabkan senyawa aktif yang terkandung di dalam teh berperan menyerupai hormon esterogen lemah yang membantu melindungi tulang terhadap proses kerapuhan (osteoporosis).
Masih ada lagi manfaat lain dari Minum Teh yang pasti sangat diminati kaum hawa. Teh, terutama teh hijau dapat membantu menurunkan berat badan. Teh hijau mempunyai potensi sebagai termogenesis sehingga mampu meningkatkan pembakaran kalori dan lemak yang berimplikasi terhadap penurunan berat badan. Selain itu, berdasarkan berbagai penelitian, wanita yang mengkonsumsi teh ternyata memiliki ukuran kerapatan mineral tulang (Bone Mineral Density/BMD) lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak mengkonsumsi teh secara teratur. Hal ini disebabkan senyawa aktif yang terkandung di dalam teh berperan menyerupai hormon esterogen lemah yang membantu melindungi tulang terhadap proses kerapuhan (osteoporosis).
