- Back to Home »
- Mengatasi Muntah Berlebihan Saat Hamil
Posted by : Inbound Marketing
Friday, 21 June 2013
Salah satu
masalah kehamilan yang akan dialami oleh setiap ibu hamil dan sangat wajar
terjadi adalah mual dan muntah atau morning sickness. Kondisi ini akan terjadi
setiap hari bahkan sepanjang hari, jenis makanan apapun yang Bunda cium akan
menimbulkan rasa mual dan jika dimakan akan dimuntahkan kembali. Namun kondisi
ini menjadi tidak wajar jika rasa mual disertai dengan muntah yang hebat,
sehingga membuat tubuh Bunda lemas (hyperemesis gravidarum) dan menyebabkan
dehidrasi. Untuk mengatasi kondisi tersebut, Bunda dapat mencoba untuk memahami
salah satu perawatan bayi mengatasi muntah yang berlebihan,
yaitu:
1. Konsumsilah
makanan yang serba kering seperti crackers, puding, roti bakar tanpa selai,
ayam goreng, empal daging, ikan goreng dan lauk pauk yang kering.
2. Setiap setelah
bangun tidur, minumlah segelas air hangat.
3. Sebaiknya,
Bunda menjadikan sayuran dan buah-buahan sebagai snack atau camilan. Karena
sayuran dan buah-buahan tidak mengandung lemak sehingga dapat melancarkan
pencernaan.
4. Ibu hamil yang
menderita hyperemesis gravidarum akan mengalami tekanan darah rendah sehingga
pada saat bangun tidur akan terasa pusing. Oleh sebab itu, untuk mengurangi
rasa pusing sebaiknya saat bangun tidur jangan langsung berdiri tetapi
miringkanlah dahulu tubuh Bunda ke kiri lalu ke kanan dan setelah itu duduklah
secara perlahan. Setelah Bunda merasa nyaman dan rasa pusing sudah berkurang,
barulah Bunda dapat berdiri.
5. Biasanya untuk
mengurangi rasa mual dan muntah selama kehamilan, dokter kandungan akan memberikan
Bunda vitamin B6 untuk dikonsumsi dan menyarankan seberapa banyak vitamin B6
yang harus dimakan saat mual dan muntah berlebihan.
6. Bunda juga
dapat mengkonsumsi susu ibu hamil yang khusus untuk ibu hamil penderita mual
dan muntah berlebihan.
Itulah beberapa perawatan bayi
mengatasi muntah berlebih saat hamil dan Bunda dapat menjadikannya sebagai
panduan agar kondisi tersebut tidak berlanjut terus menerus dan yang pasti jika
kondisi tersebut dibiarkan akan sangat membahayakan bagi kondisi kesehatan
Bunda serta janin.